November 7, 2024

Ketua Dewan Kesenian Pekanbaru, Fedli Azis saat berbicara di hadapan para seniman. (F: ist)

Rian Harahap yang merupakan Ketua Jaringan Teater Riau menyampaikan bahwa ruang teater di Riau semakin sempit. Inilah yang membuat Jaringan Teater Riau membuat sebuah diskusi tematik dalam rangka menyambut Hari Teater Dunia dan peringatan satu tahun lembaga.

Ini membuat anak-anak muda yang antusias malam itu sebagai sebuah pemandangan yang sangat mengharukan. Mereka rela duduk bersama-sama di lantai laman Bujang Mat Syam untuk menyaksikan beberapa pertunjukan dan diskusi tematik.

Diskusi malam itu cukup kritis mempertanyakan bagaimana ruang kesenian yang diberikan pada teater? Sejauh mana pemerintah daerah peduli pada teater? Mana ruang-ruang yang disediakan? Begitu pula dengan isu munculnya tata ruang di Bandarserai yang ngalor ngidul dari niat awalnya sebagai bandar kesenian. Fedli dengan keras mengkritik tidak adanya kepedulian dan regenerasi, pembinaan dalam ruang teater hari ini.

Ia takut generasi ini akan putus jika tidak diberi tahu dan diwanti-wanti apa yang iklim yang sedang terjadi hari ini. Sementara, Rino meminta daerah lebih giat menjemput dana alokasi dari pusat untuk membangun kesenian daerah. Begitu banyaknya program dari pusat yang jika daerah tidak ambil maka hari ini kita hanya akan gigit jari. Pay Lembang dari UKM Batra menyampaikan bagaimana iklim teater kampus hari ini harus diisi dengan isu-isu kritik.

Perayaan Hari Teater Dunia (Hatedu) di Bandarserai tepatnya di kedai Enkraf Yung Sungut berhasil menarik dua ratus seniman teater di Riau. Begitu juga ada 40 komunitas yang bergabung dalam Jaringan Teater Riau. Tampil malam itu sanggar Bahuwarna PBSI UIN, Tempa PBSI UNRI, Batra UNRI, Goeboek Creative Kampar, Beni Riaw, Adly Bektu dan Diki, Harfaldi dan acara dipandu oleh Siti Salmah.

Acara malam itu menjadi sebuah memori ingatan bahwa teater hari ini tidak boleh menjadi anak tiri. Tetaer sama dengan percabangan seni lain. Mestinya selebrasi teater malam itu menjadi pengingat bagi pejabat terkait untuk melihat besarnya gerakan seniman teater jika mereka berjejaring.

Hingga saat ini Jaringan Teater Riau terus melaksanakan agenda-agenda secara mandiri tanpa ada bantuan dari pemerintah. Jaringan Teater Riau terus melakukan kerja-kerja pengawasan. Malam itu Jaringan Teater Riau berusia tepat satu tahun dan berharap bisa menjadi laboratorium bagi seluruh seniman teater di Riau.

Tabik Teater Riau! Bangkit dan Berjaya.

Penulis Rian Harahap

Leave a Reply