JAKARTA – Di dalam Alkitab, dikatakan ketika Sungai Efrat mengering maka hal-hal yang sangat besar akan tampak. Banyak orang beranggapan bahwa keringnya Sungai Efrat merupakan pertanda kiamat sudah dekat.
Namun secara ilmiah, para ilmuan menjelaskan, bahwa Sungai Efrat yang terletak di Timur Tengah ini mengalami penurunan volume air yang signifikan selama beberapa dekade terakhir, dan beberapa faktor yang mungkin mempengaruhinya adalah:
Perubahan Iklim. iklim di daerah Timur Tengah telah berubah selama beberapa dekade terakhir, dan kondisi ini dapat menyebabkan penurunan curah hujan dan meningkatkan penguapan air. Hal ini dapat menyebabkan volume air di sungai Efrat menurun secara signifikan.
Penggunaan Air yang Berlebihan. Sungai Efrat merupakan sumber air yang penting bagi masyarakat di daerah Timur Tengah. Penggunaan air yang berlebihan oleh manusia, pertanian, dan industri dapat mengurangi volume air di sungai Efrat.
Konstruksi Bendungan. Pembangunan bendungan di sungai Efrat dapat mempengaruhi aliran air dan menyebabkan penurunan volume air di sungai tersebut.
Perubahan Geologi. Perubahan geologi seperti pergeseran lempeng bumi dan perubahan dalam pola aliran air tanah juga dapat mempengaruhi volume air di sungai Efrat.
Tidak ada satu faktor tunggal yang dapat dianggap sebagai penyebab pasti mengapa Sungai Efrat mengering secara ilmiah. Namun, kombinasi faktor-faktor di atas telah menyebabkan penurunan volume air di sungai tersebut selama beberapa dekade terakhir.
Sungai Efrat dan Tigris membelah Suriah dan Irak sebelum bermuara ke Teluk Persia. Selama ribuan tahun, sungai kembar ini menghidupi komunitas pertanian dan kota-kota besar berkembang di Mesopotamia, yang dianggap sebagai tempat lahir beberapa peradaban paling awal di dunia.
Namun, selama beberapa dekade, sistem sungai Tigris-Efrat semakin mengering. Sebuah laporan pemerintah pada tahun 2021 memperingatkan bahwa sungai ini dapat mengering sepenuhnya pada tahun 2040 karena penurunan permukaan air dan kekeringan yang didorong oleh perubahan iklim.
Satelit kembar Gravity Recovery and Climate Experiment (GRACE) milik NASA mengumpulkan gambar area ini pada tahun 2013 dan menemukan bahwa cekungan sungai Tigris dan Efrat telah kehilangan 144 kilometer kubik air sejak tahun 2003.
“Data GRACE menunjukkan tingkat penurunan penyimpanan air total yang mengkhawatirkan di lembah Sungai Tigris dan Efrat, yang saat ini memiliki tingkat kehilangan penyimpanan air tanah tercepat kedua di Bumi, setelah India,” kata Jay Famiglietti, peneliti utama studi dan ahli hidrologi sekaligus profesor di UC Irvine, dikutip dari IFL Science.
“Tingkat kekeringan sangat mencolok setelah tahun 2007. Sementara itu, permintaan air tawar terus meningkat, dan wilayah tersebut tidak mengoordinasikan pengelolaan airnya karena perbedaan interpretasi hukum internasional,” jelas Famiglietti.
Ketegangan pun mulai terlihat. Namun keruntuhan total sistem sungai akan menyebabkan bencana bagi wilayah tersebut. Jutaan orang di seluruh Turki, Suriah, dan Irak bergantung pada Tigris-Efrat untuk mendapatkan air.
Saat sungai-sungai mulai bergolak, perselisihan internasional tentang akses ke air sudah memanas. Argumen-argumen ini juga menghalangi pemerintah untuk secara efektif mencapai solusi untuk masalah ini.
Kekeringan karena air, negara-negara ini juga dibayangi risiko krisis kesehatan masyarakat. Sebuah laporan baru-baru ini yang diterbitkan dalam British Medical Journal (BMJ) menyelidiki banyak sekali keadaan darurat kesehatan terjadi di Irak karena orang berjuang untuk mendapatkan air bersih.
“Diare, cacar air, campak, demam tifoid, dan kolera saat ini menyebar di seluruh Irak karena krisis air, dan pemerintah tidak lagi memberikan vaksin kepada warganya,” kata Naseer Baqar, aktivis iklim dan koordinator lapangan di Tigris River Protectors Association di Irak.
Prediksi Alkitab tentang nasib Sungai Efrat mungkin ada benarnya, bahwa mengeringnya sungai ini menandakan akan terjadinya kiamat. Bisa jadi kiamat yang dimaksud berupa krisis air yang berdampak luas menimbulkan keprihatinan dan kekacauan di masyarakat. DO-dtc