November 1, 2024

Demi mendapatkan tubuh bak remaja, miliarder ini rela merogoh kocek hingga Rp 29 M. (Foto: Instagram/@bryanjohnson)

OIKETAI Kesehatan – Miliarder di Amerika Serikat (AS) Bryan Johnson (45) rela menghabiskan sekitar USD 2 juta atau Rp 29,9 M setahun untuk membuat tubuhnya kembali muda. Pria paruh baya ini menjalani prosedur ‘modifikasi’ agar tubuhnya bugar bak remaja usia 18 tahun.

Dituturkan Johnson, ia memiliki tim yang terdiri dari 30 orang dokter dan ahli kesehatan. Lebih lanjut, tim tersebut memberikannya performa jantung setara dengan manusia berusia 37 tahun, kulit yang setara dengan manusia berusia 28 tahun, dan kapasitas serta kebugaran yang setara dengan remaja berusia 18 tahun.

Targetnya adalah meremajakan seluruh organ tubuhnya seperti ketika dirinya memasuki masa akhir remaja. Organ tubuh tersebut meliputi otak, hati, ginjal, gigi, kulit, rambut, penis, dan rektum.

Rutinitas yang dikenal dengan Project Blueprint, mengharuskan Johnson mengonsumsi diet vegan ketat sebanyak 1.977 kalori per hari. Tidak hanya itu, Johnson juga diwajibkan untuk berolahraga satu jam sehari, olahraga intensitas tinggi tiga kali seminggu, dan tidur di jam yang sama.

“Apa yang saya lakukan mungkin terdengar ekstrem, tetapi saya mencoba membuktikan bahwa menyakiti diri sendiri dan ‘pembusukan’ tidak dapat dihindari,” kata Johnson dikutip dari NY Post.

Rutinitas Harian Johnson

Berikut adalah rutinitas harian Johnson agar tubuhnya lebih ‘muda’:

  1. Di pagi hari, Johnson bangun tidur pukul 5. Kemudian, ia mengonsumsi dua lusin suplemen, berolahraga selama satu jam, minum jus hijau yang dicampur dengan kreatin dan kolagen peptida. Johnson juga menggosok gigi sambil berkumur dengan minyak pohon teh dan gel antioksidan.
  2. Sebelum tidur, Johnson menggunakan kacamata yang menghalangi cahaya biru (blue-light) selama dua jam. Dia juga terus memantau tanda-tanda vitalnya dan menjalani prosedur medis bulanan untuk mempertahankan hasilnya, termasuk USG, MRI, kolonoskopi, dan tes darah.
  3. Ketika tidur, Johnson dihubungkan ke mesin yang menghitung jumlah ereksi malam hari. Dia juga mengukur berat badan, indeks massa tubuh (IMT), lemak tubuh, kadar glukosa darah, dan variasi detak jantung setiap harinya.
    “Saya memperlakukan atlet dan selebritas Hollywood, dan tidak ada melebihi batas seperti Bryan,” ujar seorang internis yang merupakan bagian dari tim Johnson, Jeff Toll.

Bukan tanpa alasan ia ingin ‘awet muda’. Tingkat stres dan jam kerja yang panjang memicu dirinya mengalami kelebihan berat badan, depresi, bahkan nyaris bunuh diri.

Kepala tim Johnson, Oliver Zolman (29) mengatakan tujuannya adalah untuk membuktikan bahwa manusia dapat mengurangi usia medis masing-masing organnya hingga 25 persen.

“Tidak ada orang di dunia yang secara kronologis berusia 45 tahun tetapi 35 di setiap organ,” kata Zolman kepada Bloomberg News.

“Jika kita akhirnya dapat membuktikan secara klinis dan statistik bahwa Bryan telah membuat perubahan itu, maka itu akan menjadi ukuran efek yang sangat besar sehingga harus menjadi penyebab intervensi dan melampaui apa yang mungkin secara genetik,” lanjutnya.

Johnson juga merupakan founder dari Kernel buah perusahaan start-up yang memproduksi helm seharga USD 50.000 per unit. Helm tersebut dapat mengukur sinyal otak dan efek meditasi serta intervensi farmasi pada penyakit kronis.

Dalam beberapa tahun terakhir, miliarder Silicon Valley termasuk Peter Thiel dan Jeff Bezos telah menginvestasikan sejumlah besar uang ke dalam perusahaan start-up yang telah mencoba menghasilkan teknologi yang akan memungkinkan manusia hidup dengan baik hingga usianya mencapai ratusan tahun.

Kepala tim Johnson, Oliver Zolman (29) mengatakan tujuannya adalah untuk membuktikan bahwa manusia dapat mengurangi usia medis masing-masing organnya hingga 25 persen.

“Tidak ada orang di dunia yang secara kronologis berusia 45 tahun tetapi 35 di setiap organ,” kata Zolman kepada Bloomberg News.

“Jika kita akhirnya dapat membuktikan secara klinis dan statistik bahwa Bryan telah membuat perubahan itu, maka itu akan menjadi ukuran efek yang sangat besar sehingga harus menjadi penyebab intervensi dan melampaui apa yang mungkin secara genetik,” lanjutnya.

Johnson juga merupakan founder dari Kernel buah perusahaan start-up yang memproduksi helm seharga USD 50.000 per unit. Helm tersebut dapat mengukur sinyal otak dan efek meditasi serta intervensi farmasi pada penyakit kronis.

Dalam beberapa tahun terakhir, miliarder Silicon Valley termasuk Peter Thiel dan Jeff Bezos telah menginvestasikan sejumlah besar uang ke dalam perusahaan start-up yang telah mencoba menghasilkan teknologi yang akan memungkinkan manusia hidup dengan baik hingga usianya mencapai ratusan tahun. DO/dtc