May 17, 2025
WhatsApp Image 2025-01-06 at 11.06.03 PM

DUMAI Oiketai – Gerakan besar bertajuk “Gerakan Rakyat Anti Oligarki untuk Kedaulatan Rakyat” dideklarasikan hari ini, Selasa (8/01/2025) di Basilam Baru, Kecamatan Sungai Sembilan, Kota Dumai, Riau. Acara yang dimulai pukul 09.00 WIB ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk bersuara melawan perampokan dan penggusuran tanah rakyat oleh oligarki.

Deklarasi ini mengusung tema besar “Satu Suara, Satu Gerakan, dan Satu Perjuangan” yang menjadi simbol persatuan melawan ketidakadilan. Para tokoh nasional yang menjadi penggerak utama di antaranya Jenderal Tyasno Sudarto, KH. Sobri Lubis, Marwan Batubara, Abraham Samad, hingga Habib Hasan. Mereka bersatu menyampaikan komitmen dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat.

Tidak hanya itu, acara ini juga didukung oleh berbagai organisasi seperti Bara Kemang, Petisi 100, Persada 212, UI Watch, serta kelompok masyarakat lainnya. Kolaborasi ini menunjukkan kekuatan solidaritas lintas kelompok dalam memperjuangkan kedaulatan rakyat.

“Kita hadir di sini bukan hanya untuk bersuara, tetapi untuk melawan ketidakadilan yang mengancam hak masyarakat. Perjuangan ini adalah milik kita bersama,” ujar Agoes Budianto sebagai salah satu inisiator dari Kota Dumai.

Deklarasi ini diperkirakan akan menjadi tonggak penting dalam pergerakan melawan oligarki di Indonesia. Masyarakat diharapkan dapat terus bersatu untuk mempertahankan hak-hak dasar mereka, termasuk tanah, air bersih, dan akses ekonomi.

Acara yang menjadi momentum penting bagi perubahan negeri ini direncanakan akan berlanjut hingga membuahkan hasil yang diinginkan. Peserta yang hadir akan menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif ini sebagai langkah nyata memperjuangkan keadilan sosial di Indonesia.

Pada saat bersamaan, acara serupa juga berlangsung di Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Tangerang, Banten, serta di berbagai wilayah di Indonesia melalui “Undangan Terbuka Selamatkan NKRI dari Cengkeraman Oligarki.” Dengan tema dan waktu yang sama, deklarasi dilakukan secara serentak untuk membentuk Gerakan Nasional Anti Perampokan Tanah Rakyat dan Negara.

Warga dari daerah lain yang mengalami penggusuran tanah oleh oligarki menurut Agoes diharapkan ikut bergabung, sehingga gerakan ini semakin meluas menjadi Gerakan Nasional Anti Penggusuran Tanah Rakyat dan Tanah Negara.

Dengan seruan tegas “Lawan Oligarki Penggusur Rakyat,” inisiatif ini menjadi momentum penting untuk menyelamatkan kedaulatan rakyat dari cengkeraman kekuasaan yang tidak adil. RO-r