June 13, 2025
Screenshot_20250608-093517_WhatsApp

DUMAI Oiketai – Dalam kancah dinamika kebudayaan lokal, peran seorang pemimpin kesenian menjadi krusial dalam membentuk arah dan identitas artistik suatu daerah. Diskursus mengenai kepemimpinan ini semakin relevan menjelang pemilihan Ketua Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kota Dumai periode 2025-2030.

Salah satu figur sentral dalam perbincangan ini adalah Agoes S. Alam, seorang pekerja seni dan aktivis yang menonjol, yang juga akan menjadi pembicara dalam acara dialog bertajuk “Menapak Langkah, Menatap Masa Depan Dewan Kesenian Dumai” pada Minggu, 8 Juni 2025, pukul 16.00 WIB di Hotel Super Star, Dumai.

 

Profil dan Rekam Jejak Agoes S. Alam: Sebuah Refleksi Intelektual dan Praktis

Agoes S. Alam dikenal luas sebagai aktivis buruh dan pekerja seni yang konsisten, khususnya dalam bidang penulisan dan pembacaan puisi. Pengalaman dan pandangannya yang komprehensif terbentuk melalui jejak pendidikan formalnya, yaitu Diploma III Akuntansi dari Akademi Akuntansi Riau (1992-1996) dan studi S2 Management Accounting di University Kebangsaan Malaysia (1997).

Latar belakang multidisiplin ini, yang menggabungkan aspek akuntansi dan manajemen dengan kecintaannya pada seni, memberikan perspektif unik terhadap tata kelola organisasi seni dan potensi pengembangannya.

Dalam rekam jejak profesionalnya, Agoes S. Alam telah mengemban berbagai posisi strategis dalam dunia kesenian dan aktivisme sosial. Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Umum Dewan Kesenian Dumai (2010-2015) dan kemudian menjadi Penasehat Dewan Kesenian Dumai untuk dua periode (2020-2021 dan 2021-2025). Peran ini menunjukkan komitmen jangka panjangnya terhadap pengembangan kesenian di Dumai.

Selain itu, keaktifannya sebagai penulis kolom opini budaya di media daring Oiketai.com dan Dumaiheadlines.com menegaskan perannya sebagai pemikir dan komunikator budaya yang produktif. Tidak hanya terbatas pada dunia seni, Agoes S. Alam juga terlibat dalam perjuangan Dana Bagi Hasil Migas Kota Dumai (2023) dan advokasi lingkungan, serta memimpin Koperasi Jasa TKBM Pelabuhan Dumai, mencerminkan jiwa aktivisnya yang luas.

Karya-karya Agoes S. Alam membuktikan kapasitasnya sebagai seniman yang produktif dan berdedikasi. Ia telah menghasilkan beberapa buku, di antaranya “Catatan Kecil dari Kampong Melayu”, “Renjisan Pemikiran Budak Melayu”, dan antologi sajak seperti “Sejengkal Tanah Kopak” serta “Het La Het”.

Keterlibatannya sebagai penulis dalam “Buku Cerita Rakyat Dumai” dan “Warkah Maklumat Pemimpin Daerah” menunjukkan komitmennya dalam melestarikan dan mengembangkan khazanah budaya Melayu. Pengakuan atas dedikasinya juga tercermin dari Anugerah Seniman Tunak dari Dewan Kesenian Dumai.

Visi dan Misi Agoes S. Alam: Memperkuat Identitas Budaya Melayu dan Ekosistem Seni

Sebagai kandidat Ketua Dewan Kesenian Daerah Kota Dumai periode 2025-2030, Agoes S. Alam mengajukan visi dan misi yang selaras dengan tema Musyawarah Seniman Dumai, yaitu “Revitalisasi peran Dewan Kesenian Daerah sebagai lembaga aspirasi untuk pemajuan seni dan budaya dalam minda memperkuat identitas budaya Melayu di Kota Dumai”.

Visinya adalah menjadikan DKD sebagai “rumah besar aspirasi seniman dalam mewujudkan pemajuan seni dan budaya Melayu sebagai identitas negeri serta membangun ekosistem seni yang dapat mengakomodasi berbagai kelompok dan jenis seni, serta memastikan keberlanjutan kesenian untuk masa depan”.

Misi yang diusungnya mencakup beberapa poin strategis:

  • Melestarikan Kesenian Tradisional: Menjaga kesenian tradisional dan nilai-nilai budaya Melayu agar tetap relevan dan berkembang.
  • Tata Kelola Organisasi: Melakukan perubahan tata kelola manajemen organisasi dan menjalankan fungsi aspirasi yang mengedepankan semangat pemajuan berkesenian.
  • Peningkatan Kompetensi Seniman: Meningkatkan kompetensi seniman dan kualitas karya seni agar dapat bersaing di tingkat regional, nasional, dan internasional.
  • Pengembangan Ekosistem Seni: Menjadikan DKD sebagai rumah besar aspirasi seniman dalam mengembangkan ekosistem seni dan budaya.
  • Kesejahteraan Seniman: Mewujudkan kesejahteraan seniman, baik secara materi maupun non-materi, meliputi pendapatan yang layak, jaminan kesehatan, perlindungan hukum, dan akses fasilitas pendukung.

 

Agoes S. Alam dalam Dialog “Menapak Langkah, Menatap Masa Depan Dewan Kesenian Dumai”

Partisipasi Agoes S. Alam sebagai salah satu pembicara dalam dialog “Menapak Langkah, Menatap Masa Depan Dewan Kesenian Dumai” menegaskan posisinya sebagai figur kunci dalam arah pengembangan kesenian di Dumai.

Acara ini menjadi platform penting bagi Agoes S. Alam untuk memaparkan secara langsung gagasan-gagasannya kepada publik dan komunitas seni, serta berdialog dengan pemangku kepentingan lainnya. Kehadirannya dalam dialog ini, bersama pembicara lain Tyas AG, serta pemantik Zamzami Harun dan Ujang Hebat, di bawah moderasi Asay Malay, menunjukkan adanya proses deliberasi kolektif untuk merumuskan masa depan Dewan Kesenian Dumai.

Dalam konteks filosofis-akademis, profil Agoes S. Alam merepresentasikan sintesis antara pemikir budaya dan praktisi lapangan. Visi dan misinya tidak hanya berdimensi idealis, tetapi juga pragmatis, dengan fokus pada penguatan identitas budaya Melayu yang inheren dengan masyarakat Dumai, di samping upaya konkret untuk meningkatkan kesejahteraan seniman dan profesionalisme tata kelola organisasi.

Dialog ini akan menjadi ajang penting untuk menguji sejauh mana gagasan-gagasan ini dapat diterjemahkan menjadi program kerja yang konkret dan berkelanjutan, serta mendapatkan dukungan dari komunitas seni dan masyarakat luas. RO/r