July 7, 2025
WhatsApp Image 2025-06-29 at 17.26.07_b4014288

DUMAI Oiketai – Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kota Dumai yang diterajui Agoes S. Alam menggelar pertunjukan bertajuk “Panthera Tigris Sumatræ: Vox Critica dalam Musik, Monolog, dan Sajak-Sajak Kepunahan” malam ini, Minggu (29/06/2025) pukul 20.00 WIB. Acara ini menampilkan Tyas, Ag. Aditya, Agoes S. Alam, Assay Malay, Ngah Arol, Candra Lingga, dan Muzni, dengan kurasi oleh Harmata Simanjuntak dan Indra G. Harun.

Terinspirasi dari buku terbaru Agoes S. Alam yang akan segera terbit, Vox Critica: Refleksi Filosofis tentang Banalitas Bernegara, pertunjukan ini menggali krisis ekologis yang mengancam harimau Sumatra. Karya ini beresonansi dengan esainya berjudul “Krisis Senepis: Auman Terakhir Harimau Sumatra Sebelum Punah?”, sebuah peringatan keras tentang keruntuhan senyap ekosistem Senepis, yang dulunya merupakan kerajaan subur bagi predator perkasa ini.

Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa, studi lapangan terbaru mengungkap realitas yang memilukan: hanya tersisa 20-40 harimau Sumatra di Senepis, habitat kritis mereka yang kini hancur akibat deforestasi industri dan perburuan liar. Para ahli konservasi memprediksi mereka bisa punah dalam 25 tahun ke depan.

Dua ancaman eksistensial mempercepat hitungan mundur menuju kepunahan ini. Pertama, bencana habitat di mana 85% hutan primer Senepis telah terfragmentasi sejak tahun 2000 akibat perkebunan kelapa sawit, memaksa harimau ke dalam konflik mematikan dengan manusia. Kedua, pandemi perburuan liar yang didorong perdagangan satwa gelap.

Esai Agoes mendesak tindakan luar biasa: patroli hutan yang dimiliterisasi dengan pengawasan drone, akuntabilitas korporasi atas deforestasi, unit forensik DNA untuk membongkar jaringan perburuan, serta program mata pencaharian alternatif bagi mantan pemburu.

Malam ini bukan sekadar pertunjukan seni, ini adalah seruan untuk menulis ulang tragedi ini. Pilihannya jelas: biarkan Senepis menjadi kuburan kepunahan lainnya, atau bertindak sekarang agar harimau ini tidak hanya menjadi legenda dalam buku pelajaran anak-anak kita. RO/r