Ilustrasi: Oiketai Image
Ilustrasi: Oiketai Image
DUMAI Oiketai – Majelis Persekutuan Pemuda Melayu Serumpun (MPPS) menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor PT KPI RU II Dumai pada Senin (20/10/25) pagi, mulai pukul 09.00 WIB. Aksi ini bertujuan mendesak peremajaan total atau rebuilding Kilang Pertamina RU II Dumai yang dinilai sudah tua dan berpotensi membahayakan keselamatan masyarakat serta pekerja.
Ketua MPPS, Agoes Budiyanto, menegaskan bahwa keprihatinan mereka didasari frekuensi kebakaran dan ledakan yang telah berulang kali terjadi di kilang tersebut dalam dua tahun terakhir, menimbulkan ketakutan dan trauma warga. Kilang yang berusia lebih dari 50 tahun ini disebutnya sebagai “bom waktu” yang mengancam keselamatan lingkungan, aset negara, nyawa pekerja, dan masyarakat sekitar.
MPPS mendesak Presiden Prabowo Subianto agar segera menjadikan program rebuilding kilang tersebut sebagai prioritas utama, demi keamanan rakyat dan ketahanan energi jangka panjang. Surat pemberitahuan aksi dengan Nomor: 012/MPMS/X/2025 telah disampaikan kepada Kapolres Dumai pada Selasa (15/10/25) lalu.
Agoes Budiyanto menyatakan bahwa massa aksi akan menggunakan perlengkapan seperti mobil komando, pengeras suara, spanduk, dan poster. Ia menjamin aksi akan berlangsung tertib dan damai sesuai hukum, dengan harapan aspirasi masyarakat Dumai segera didengar pemerintah.
Kilang Minyak Putri Tujuh Pertamina RU II Dumai dibangun pada 20 April 1969 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 9 September 1971. Kilang yang dikelola PT Kilang Pertamina Internasional ini telah mengalami beberapa perluasan dan peningkatan kapasitas, serta menjadi salah satu kilang minyak terbesar di Indonesia. RO/r
