November 14, 2025
Penampilan DKD

Penampilan yang memukau dalam panggung spektakuler Kompetisi Musik Taman Budaya 2025 yang digelar di Taman Budaya Riau, Pekanbaru, Rabu malam (29/10/2025).

PEKANBARU Oiketai – Dewan Kesenian Dumai sukses menghadirkan penampilan yang memukau dalam panggung spektakuler Kompetisi Musik Taman Budaya 2025 yang digelar di Taman Budaya Riau, Pekanbaru, Rabu malam (29/10/2025). Grup kesenian asal Kota Dumai ini menyajikan karya bertajuk “Zarah (Praeludium) Waw Tebuk Isi” yang berhasil menyedot perhatian penonton dan juri.

Produser sekaligus Ketua Dewan Kesenian Kota Dumai, Agoes S. Alam, mengaku sangat puas dengan penampilan para seniman dalam panggung bergengsi ini. “Kami merasa terhormat bisa tampil di ajang sebesar ini dan sangat mengapresiasi dedikasi seluruh tim yang telah bekerja keras. Penampilan malam ini adalah bukti komitmen kami dalam melestarikan dan mengembangkan warisan budaya Melayu Riau,” ujarnya.

Lebih lanjut Agoes berjanji untuk terus meningkatkan kualitas dan performa para penampil. “Bagi kami adalah bagaimana mempersembahkan karya terbaik, terlepas bagaimana kemudian hasil dari kompetisi ini. Apapun hasilnya akan kami jadikan motivasi untuk terus berkarya,” papar Agoes dengan penuh semangat.

Karya yang digarap oleh Ujang Ebhat selaku Komposer dan Penata Musik ini merupakan sebuah soundscape etno-ambient yang mengangkat perjalanan mistis prosesi pengambilan buluh untuk membuat Layang Waw. Di bawah arahan produksi Agoes S. Alam sebagai Produser, dengan dukungan Yopi Ali dan Ridho Fatwandi sebagai Asisten Produser, serta tim produser Harnata Simanjuntak dan Daus Samaswara, pertunjukan ini berhasil menghadirkan pengalaman audio yang imersif bagi seluruh penonton yang hadir.

Penampilan tim yang terdiri dari musisi berbakat yang terdiri dari Ujang Ebhat pada bass, Habib pada accordion, Soel pada gambus, Iqbal pada bebano, Haikal dan Farid pada marwas, Riski pada jidur, Nafiri pada bemberg, Ema sebagai vokalis, serta Jek Lebe pada bomo. Karya ini memadukan 70% alat musik tradisional Melayu dan 30% alat musik modern, sesuai dengan ketentuan kompetisi yang berfokus pada Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Riau.

Sebagaimana dilansir sebelumnya, persiapan yang matang telah dilakukan untuk menyambut ajang bergengsi ini. Dengan konsep yang filosofis dan penyajian yang profesional, Dewan Kesenian Dumai membuktikan komitmennya dalam melestarikan warisan budaya sambil menghadirkan napas baru di pentas seni Provinsi Riau, sekaligus menjadikan penampilan mereka sebagai salah yang paling dinantikan dan dikenang dalam kompetisi ini. RO/r