November 17, 2025
AGOES S ALAM BEST

Ketua Umum Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kota Dumai, Agoes S. Alam segera dilantik dan dikukuhkan dalam waktu dekat. (F: dok. Oiktetai)

DUMAI Oiketai – Menandai estafet kepemimpinan seni budaya Kota Dumai, Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kota Dumai periode 2025-2030 yang dipimpin oleh Agoes S. Alam akan segera dilantik dan dikukuhkan. Momen inaugurasi ini akan memulai sinergi strategis dengan Pemerintah Kota (Pemko) Dumai untuk memajukan ekosistem seni budaya lokal.

Pengukuhan ini memiliki landasan hukum yang kuat, mengingat kepengurusan baru telah ditetapkan melalui Musyawarah Seniman Daerah (Musenda) V DKD Kota Dumai pada Juni 2025 dan Surat Keputusan (SK) Wali Kota mengenai pembentukan kepengurusan yang telah diterbitkan sebelumnya. Dukungan formal ini menjadi basis legal-formal bagi DKD untuk menjalankan program kerjanya selama lima tahun ke depan.

 

Sinergi Strategis Wujudkan Cita-Cita Bersama

Ketua Umum DKD terpilih, Agoes S. Alam, menekankan komitmennya untuk membangun kolaborasi erat dan produktif dengan pemerintah daerah. “Kami berterima kasih atas dukungan penuh dari Bapak Wali Kota. Pelantikan ini bukan hanya seremoni, tapi penanda dimulainya kerja nyata. DKD siap menjadi mitra strategis Pemko Dumai untuk menjadikan seni dan budaya sebagai bagian integral dari pembangunan daerah dan mewujudkan visi Dumai Kota Idaman,” ujar Agoes antusias.

Pernyataan ini sejalan dengan filosofi kerangka strategis yang diterapkan berbagai pemerintahan progresif, mirip dengan pendekatan UAE Vision 2030 yang menitikberatkan pada tiga pilar utama: masyarakatakat yang kohesif, ekonomi berdaya saing, dan lingkungan berkelanjutan . Pendekatan serupa dapat diadaptasi Dumai dengan menempatkan seni budaya sebagai perekat sosial, penggerak ekonomi kreatif, dan pelestari kearifan lokal lingkungan.

Wali Kota Dumai, H. Paisal, sebelumnya telah menyambut baik dan memberikan apresiasi tinggi terhadap proses dan hasil Musenda DKD. “Seni dan budaya adalah jati diri bangsa. Pemko Dumai memastikan akan terus memberikan dukungan fasilitasi dan anggaran yang dibutuhkan agar DKD dapat menjalankan program-programnya dengan baik. Sinergi ini diharapkan mampu membawa karya-karya seniman Dumai tidak hanya di tingkat lokal, namun juga nasional, bahkan internasional,” tegasnya.

 

Pilar Utama Program Kerja: Regenerasi hingga Kolaborasi

  1. Regenerasi Seniman Berkelanjutan

Program ini tidak sekadar mendorong keterlibatan seniman muda, tetapi menerapkan pendekatan mentorship sistematis dimana seniman senior membimbing talenta muda melalui workshop, lokakarya, dan proyek kolaboratif. Langkah ini penting untuk memastikan keberlanjutan tradisi seni Dumai di masa depan.

  1. Penguatan Komunitas Seni Inklusif

DKD akan bertransformasi menjadi ‘rumah besar’ yang merangkul semua seniman dari berbagai genre, usia, dan latar belakang. Konsep ini mencerminkan prinsip “United Vision for a United Society” yang dianut UAE Vision yaitu membangun masyarakat bersatu melalui nilai-nilai toleransi, inklusivitas, dan kemajuan sosial.

  1. Kolaborasi Lintas Sektor Terintegrasi

Seni budaya akan diintegrasikan ke dalam berbagai sektor pembangunan, terutama pariwisata dan pendidikan. Langkah strategis ini dapat mengikuti model “competitive economy” dengan mengurangi ketergantungan pada sektor tradisional melalui pengembangan ekonomi kreatif yang berbasis pengetahuan dan inovasi.

  1. Optimalisasi Ruang Kreatif dan Teknologi

Selain memaksimalkan pemanfaatan ruang seni yang ada, DKD berencana mengadopsi teknologi digital untuk mendokumentasikan, mempromosikan, bahkan mempertunjukkan karya seni Dumai. Pendekatan ini sejalan dengan prinsip “Innovation and Technology Advancement” yang menjadi kunci kemajuan di berbagai sektor.

 

Roadmap Implementasi: Dari Perencanaan ke Aksi Nyata

Untuk memastikan program kerja tidak sekadar wacana, DKD Dumai dapat mengadopsi metodologi perencanaan strategis yang terbukti efektif, seperti melakukan analisis SWOC (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Challenges) untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi perkembangan kesenian daerah.

Pendekatan strategis ini memungkinkan DKD menyusun peta jalan yang terukur, realistis, dan adaptif terhadap dinamika perubahan sosial-budaya. Sebagaimana dicontohkan dalam studi implementasi strategi pendidikan, keberhasilan program sangat bergantung pada perencanaan matang sebagai titik awal semua aktivitas.

 

Dampak yang Diharapkan: Dari Lokal ke Global

Kolaborasi DKD-Pemko Dumai diharapkan tidak hanya menguatkan ekosistem seni lokal, tetapi juga melambungkan nama Dumai di kancah yang lebih luas. Dengan menjadikan seni budaya sebagai soft power diplomacy, Dumai dapat membangun citra sebagai kota beridentitas budaya kuat yang menarik minat wisatawan, investor, dan pemangku kepentingan budaya lainnya.

Pelantikan dan pengukuhan DKD Dumai periode 2025-2030 dijadwalkan akan dihadiri oleh Forkopimda, tokoh masyarakat, perwakilan lembaga adat, serta seluruh komunitas seni dan budaya di Kota Dumai. Acara ini tidak hanya menjadi momen seremonial, tetapi deklarasi komitmen bersama membangun masa depan seni budaya Dumai yang lebih gemilang.

Masyarakat Dumai patut berharap dan mendukung penuh langkah strategis ini, mengingat seni budaya bukan hanya warisan leluhur, tetapi modal sosial-budaya yang hidup yang dapat menggerakkan roda pembangunan daerah secara berkelanjutan. RO/r